OSPEK Itu Bisa Menyenangkan, Baca Kalau Tidak Percaya !

OSPEK Itu Bisa Menyenangkan, Baca Kalau Tidak Percaya !
Ospek yg mempermalukan maba dan ala ala militer itu udah nggak zaman lagi. Ospek yang menyenangkan itu bukan mitos. Ini contohnya.

Selain Mengembangkan Produk Berupa Smartphone, Xiaomi Juga Memiliki Produk Keren Lainnya

Selain Mengembangkan Produk Berupa Smartphone, Xiaomi pula memiliki produk keren lainnya
Selain Mengembangkan Produk Berupa Smartphone, Xiaomi pula memiliki produk keren lainnya - Bukan cuma hape, kamu bakal menemukan beberapa produk Xiaomi yg membuatmu terkejut-kejut di Authorized Mi Store.

Merek Xiaomi tidak lagi asing di pendengaran kita. Sebagai satu dari penghasil ponsel ternama, dia kerap timbul di banyak iklan dan baliho. Pokoknya, bagi pencinta smartphone andal serta murah, Xiaomi tak jarang jadi pilihan.

Kamis kemudian (15/8), Kami berkesempatan mengunjungi Authorized Mi Store yang berlokasi di Hartono Mall, lantai 1, Yogyakarta. Di luar dugaan, meski mengusung banyak produk ponsel pandai , ada banyak barang yg dijual di sana yang sama sekali nggak berhubungan beserta ponsel.

Sebenarnya, ini bukan hal yang aneh soalnya, semenjak awal, Xiaomi merupakan sebuah internet company yang terdiri dari produk software, hardware, dan IoT, termasuk lifestyle products. Hanya saja, sebagian besar dari kita terlanjur lebih mengenal Xiaomi sebagai penghasil hape sehingga, jika menemukan produk-produk Xiaomi di bawah ini, kita pun bakal berpikir, “Like, seriously?”


1. Tas Ransel

Ransel, alias backpack, mampu kamu temukan di bagian tepi dari Authorized Mi Store. Warnanya beragam, mulai dari yang mencolok seperti merah terang, sampai yg gelap. Kamu mungkin berpikir ini normal-normal saja, akan tetapi jika dipikir-pikir, kenapa harus ransel yg jadi produk Xiaomi? Kenapa nggak pouch hape aja atau tas khusus laptop buat tempat Mi Notebook? Kenapa harus backpack?

Jangan-jangan, kamu mau nyaingin Dora sama Diego, ya????


2. Koper

Selain backpack, produk Xiaomi selanjutnya adalah koper bersama nama Xiaomi Suitcase 90 Points, yaitu sebuat travel luggage yang kolaborasi dengan Jingdong. Banyak orang mengakui bahan koper ini cukup reliable serta tahan lama, dengan pilihan ukuran 20 dan 24 inch.

Tapi, tetap saja—produk ini tuh sebenarnya dibentuk dengan tujuan asli yg mirip dengan apa, ya? Apakah dia sanggup jalan sendiri, dikendalikan beserta ponsel Xiaomi? Nggak. Apakah dia bisa dijadikan power bank buat hape Xiaomi? Nggak pula. Jadi sebetulnya, kenapa sih Xiaomi merasa urgen banget buat menghasilkan koper?

Apa maksudnya kita disuruh belanja hape banyak banget sampai mampu menuhin koper, gitu???


3. Ukulele

Selain merambah ke produksi tas, Xiaomi agaknya juga ingin mulai menguasai pasar musik dunia. Setelah “mempersunting” JKT48 sebagai model iklan di satu dari seri mereka, kali ini Xiaomi memiliki produk ukulele bersama nama Populele U1. Tapi, seberapa smart-kah ukulele ini?

Konon, ukulele produk Xiaomi ini dirancang untuk para beginners. Tanpa repot-repot nervous karena nggak ngerti kunci nada, kamu bakal terbantu beserta titik-titik lampu LED yang muncul dalam bodi ukulele dan sanggup disambungkan bersama aplikasi dalam hape yg akan memberimu daftar lagu buat berlatih.

Wow. Xiaomi. Wow. Sungguh sebuah gebrakan buat bilang, “Bye, Guitar Hero!”


4. Payung

Lupakan dulu tas serta ukulele. Kali ini, ada produk Xiaomi yang bakal membuatmu merasa lagi ada di toko serba ada alih-alih Authorized Mi Store: Payung. Iya, payung yg biasa digunakan beberapa orang buat berlindung dari hujan kini dijual pula sama Xiaomi yang produsen hape itu.

Apa kelebihan payung Xiaomi? Disebutkan, beliau memperlihatkan desain lipat otomatis yang akan memudahkanmu membuka dan menutup payung dengan satu tangan. Jadi, alih-alih minta tolong orang lain pegangin tas di tangan kirimu demi sanggup membuka payung dengan kedua tangan, sekarang anda tak perlu lagi melakukannya lantaran tangan kananmu sanggup melakukannya beserta mandiri.

Terima kasih Xiaomi, anda sudah memfasilitasi ke-introvert-an kami.



5. Handuk

Ini merupakan produk Xiaomi yang paling bikin saya bengong. Ada handuk di toko hape—begitu yg muncul di kepala aku. Pertanyaan admin pun berkembang: Apa yg membuat pelanggan Xiaomi harus membeli Xiaomi Towel ini?

Handuk ini dibentuk dari 100% cotton, antibakteri, serta antivirus. Ia punya kemampuan cepat menyerap air serta diklaim bisa membuat “tubuh cepat kemarau sehabis dilap bersama handuk ini sehabis mandi”.

Tapi, bukankah itu memang tugasnya handuk-handuk di semua dunia?

Maksud aku—jangan-jangan Authorized Mi Store ini bakal berubah jadi Miniso di masa depan, ya?

Jenis Video Yang Paling Banyak Ditonton Di YouTube

Jenis Video yang Paling Banyak Ditonton di YouTube
Jenis Video yang Paling Banyak Ditonton di YouTube - Dari hasil riset dari Pew Research Center tersebut, menyampaikan bahwa video yang paling banyak ditonton di YouTube adalah video yg menargetkan anak-anak sebagai penontonnya.

Bahkan, video yg memunculkan anak-anak berusia 13 tahun ke bawah memiliki jumlah tayangan tiga kali lebih banyak dibanding video-video jenis lain.

“Video yg ditargetkan buat penonton belia serta dibintangi anak-anak di bawah 13 tahun lebih terkenal dibanding konten jenis apa pun yang teridentifikasi di analisa ini yg diukur didasarkan jumlah penonton,” celoteh Pew Research Center dalam laporannya.

Video paling banyak ditonton di YouTubeSelain itu, video dengan tema gaming juga merupakan salah satu jenis video yang paling banyak ditonton di YouTube. Video gaming bahkan sanggup menarik penonton rata-rata 120 ribu tayangan.

Jumlah tersebut berada diatas jumlah penonton yg dimiliki oleh hampir semua kategori populer di YouTube, mirip dengan konten seputar politik maupun kecantikan.
Banyaknya jumlah penonton dalam video yang diperankan oleh anak-anak sebetulnya bukanlah termasuk informasi yang baik. Hal ini mengingat bahwa YouTube masih belum cukup kondusif bagi anak-anak tersebut. Belum lagi adanya ancaman dari pra pedofilia online yang mengintai di platform aneka macam video gratis ini.

Sebagai bentuk pencegahan terhadap hal-hal yang tidak dinginkan, pihak YouTube sebetulnya sudah berupaya untuk melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya adanya beserta menerapkan bahwa batas usia minimal bagi para penonton merupakan 13 tahun.

YouTube Menghadirkan YouTube Kids Khusus buat Anak-anak. Video paling banyak ditonton di YouTubeSelain itu, mereka juga menghadirkan YouTube Kids yg dikhususkan buat berisi konten-konten yg ramah terhadap anak-anak.

Bahkan menurut kabar, YouTube juga bakal berencana buat memindahkan semua video yang berkaitan bersama anak-anak ke YouTube Kids dari YouTube reguler.

Meski disambut baik oleh banyak pihak, namun kabar tersebut juga membuat bingung beberapa kreator yg sekarang mempunyai konten tentang anak-anak dan kehidupan keluarga, contohnya saja channel The Ace Faimily yang sekarang telah memiliki lebih dari 16 juta pelanggan.

Mereka sangat menyayangkan bila pemindahan tersebut benar -betul direalisasikan oleh YouTube. Hal tersebut tentu akan menciptakan kanal yang sudah mereka bangun selama kurang dari tiga tahun tadi mirip dengan dibangun dari awal lagi.


Belum lagi jumlah penonton yang mereka dapatkan tentu dikhawatirkan akan menurun drastis dibandingkan di YouTube reguler.

Apa Ini Waktu Yang Tepat Untuk Kita Bersedih Dan Menangis?

Apa Ini Waktu Yang Tepat Untuk Kita Bersedih Dan Menangis?
Indonesia negeri yg indah, di Twitter orangnya lucu-lucu, dramanya pula banyak. Tapi… ketimbang riang, terdapat lebih banyak buat orang Indonesia buat sedih serta nangis.

Kalau kamu penasaran kenapa konten-konten kesedihan belakangan ini laku manis di media sosial, ada baiknya anda duduk dan meneruskan membaca artikel ini.

Pertanyaan kebalikannya justru melintas di kepala aku: Kenapa juga orang-orang harus nggak merasa murung ? Kenapa beberapa orang harus terlihat senang serta—ayolah—bagaimana bisa mereka tertawa-tawa lagi???

Sudahlah, jangan pura-pura nggak ngerti. Dunia ini kejam, akui saja. Nggak usah berpura-pura tangguh sembari ngedengerin lagu “Manusia Kuat”-nya Tulus berkali-kali. Nggak usah pura-pura baik-baik saja, kemudian pasang Instagram Story bersama wajah super ceria.

Nggak apa-apa jika anda hari ini masih mau menangis lantaran patah hatimu dua tahun yang kemudian. Nggak apa-apa pula kalau anda mau marah gara-gara nggak merasa dihargai di lingkungan kerjamu.

Itu baru kasus personal. Menjadi orang Indonesia, belakangan ini, kayaknya memang bikin stressful.

Saya pulang ke Cilacap minggu kemudian dan menemukan kabar bahwa terdapat isu (yg kemudian disebut hoaks) tersebar soal gempa dan tsunami.

Tapi, dikutip dari BBC, Pakar Tsunami Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, menjelaskan bahwa gempa memang akan terjadi pada daerah subduksi atau pertemuan lempeng-lempeng. Di Selatan Jawa seperti Cilacap, pertemuan lempeng yang dimaksud adalah Indo-Australia serta Eurasia.

Dengan istilahnya, kemungkinan gempa—bahkan potensi tsunami—memang nyata adanya. Suka atau tak suka, tanah lokasi kita tinggal memang penuh beserta “kejutan”.

Ah, jangankan takut sama gempa—sama lingkungan kurang lebih saja harusnya kita telah mulai risi.

Selain menjadi negara bersama sampah plastik terbanyak kedua, Indonesia juga punya problem terkait kualitas udara. Jakarta menjadi kota bersama polusi udara terburuk di dunia. Provinsi-provinsi lainnya tidak jauh lebih baik. Angka yg memperlihatkan kualitas air dan udara di beberapa tempat di Indonesia nyatanya nggak terlalu jauh tidak sinkron beserta Jakarta.

Seolah nggak membantu meringankan beban pikiran, kajian resmi pemerintah sudah memperkirakan bahwa Pulau Jawa bakal kehabisan air di tahun 2040, bahkan buat sekadar makan serta minum. Wacana ini bahkan dianggap-sebut sebagai salah satu alasan rencana pindahnya bunda kota ke Kalimantan.

Selagi kita mulai sedih dan ketakutan membayangkan harus minum dengan cara tayamum, ingatlah satu hal: di jajaran pejabat-pejabat pemerintahan sana, masih berlangsung saja tarik ulur kemelut pengganti Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Para penduduknya sendiri nggak kalah menciptakan murung bagi kita menjadi orang Indonesia. Konon, jumlah penduduk tua di Indonesia kini jumlahnya sudah separuh dari keseluruhan masyarakat negara. Ini, sih, oke-oke saja bila lansianya produktif—lah bila nggak?

Dikutip dari Jamkes.com, Kepala Badan Kependudukan serta Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, menyebutkan bahwa penduduk tua yg sakit-sakitan, tidak tangguh, serta tidak produktif akan menjadi beban negara, apalagi karena mereka rawan terkena penyakit degeneratif serta kronis.

Yang menyedihkan dari pernyataan diatas sebenarnya ada dua: selain penduduk tua menjadi beban negara, rasanya menyedihkan juga mengetahui bahwa penduduk-penduduk tua ini dipercaya benar -benar sebagai beban negara. Iya, kan?

Saking ribetnya permasalahan negara selagi menjadi orang Indonesia, beberapa penduduk bahkan diketahui ikutan mendaftar jadi rakyat negara Asgardia—konsep negara di luar angkasa. Tercatat, lima ribu orang Indonesia resmi mendaftar buat pindah ke Asgardia.

Tapi, admin yakin, walaupun saya bilang ini merupakan waktu yg tepat buat menangis menjadi orang Indonesia, pasti terdapat saja orang yg bakal menutup tab artikel ini sambil mencetin jerawat seperti biasa, sebelum kembali gegoleran di kasur.


Yah, mau gimana lagi? Pantas saja Indonesia dianggap jadi negara paling santuy sedunia.

Pemanggilan Kimi Hime Oleh Kominfo Adalah Langkah Awal Untuk Mengenalkan Model Ekonomi Digital Bersyariah

Pemanggilan Kimi Hime Oleh Kominfo Merupakan Langkah Awal Untuk Mengenalkan Model Ekonomi Digital Bersyariah
Pemanggilan Kimi Hime oleh Kominfo begitu penting sebagai langkah awal memperkenalkan model ekonomi digital bersyariah di Indonesia.

Jepang merupakan negara pertama yang sudah menggariskan visi Society 5.0. Visi tadi membayangkan bagaimana kehidupan rakyat akan lebih makmur berkat bantuan konektivitas data serta AI (artificial intelligence) alias kecerdasan buatan.

Setali tiga uang, Presiden Jokowi beberapa waktu kemudian pula menyampaikan antusiasmenya soal masa depan industri digital pada pertemuan G20 di Osaka, Jepang.

Jokowi menggagas IDEA HUB (Inclusive Digital Economy Accelerator Hub), forum berkumpulnya startup unicorn dari para peserta G20 untuk saling mengurasi ide dan pengalaman bisnis ekonomi digital. Inklusif yg berarti “terbuka untuk semuanya” adalah bentuk optimisme Jokowi jika startup Indonesia pun bisa bersaing serta ikut terlibat di kancah global.

Agar gagasan Presiden Jokowi mampu terlaksana, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia mulai berbenah, termasuk Kominfo. Dan seperti yg kalian tahu, tugas pertama Kominfo ternyata justru memanggil Kimi Hime terkait konten-kontennya di YouTube.

Panggilan terhadap Kimi Hime dilakukan setelah pihak Kominfo menerima aduan dari Komisi I DPR RI. Aduan tersebut didasari dari laporan Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) kepada Komisi I DPR RI.

Alasan APPI adalah, konten YouTube Kimi Hime dianggap mendekati pornografi. Hal tadi cukup meresahkan lantaran, “para subscribers (orang yg berlangganan) konten Kimi Hime di Youtube kebanyakan merupakan anak-anak.”

Ada dua alasan yg menciptakan saya sepakat dengan gebrakan pertama Kominfo yg sangat cemerlang ini.

Pertama, admin menolak Kimi Hime lantaran beliau memang payah dalam bermain PUBG Mobile. Tidak mirip dengan Benny Moza atau BTR Ryzen, Kimi Hime aku nilai kurang cekatan ketika mem-push regu lawan. Kemampuan kontrol recoil-nya pun seringkali berantakan pada akhirnya dia kurang piawai pada melakukan spray-down musuh dari jarak yg cukup jauh.

Alasan ke 2 admin adalah wacana subscribers. Saya pernah dengar gosip bila Kimi Hime rutin mendatangi suatu wilayah dan memaksa anak-anak di sana buat men-subscribe konten YouTube-nya. Ada pula yang bilang bila 2 juta lebih subscribers-nya adalah akibat paksaan Kimi Hime selesainya berbulan-bulan lebih keliling door-to-door di Pulau Jawa. Hii, takoooot! (Kata Orang)

Saya awalnya tak terlalu percaya gosip murahan tadi. Setahu aku subscribing adalah kegiatan yang mampu dilakukan sebebas mungkin dan tanpa paksaan. Tetapi pada saat admin membaca informasi bahwa Kimi Hime dipanggil Kominfo, mungkin saja gosip itu betul.

Lagian, daripada Kominfo meminta pertanggungjawaban sekolah serta orang tua yang membiarkan anak-anaknya berlangganan konten Kimi Hime, kan lebih gampang jikalau langsung memanggil Kimi Hime yg dicurigai memaksa warganet-warganet di bawah umur tersebut. Kalau ternyata tak seperti itu kan ya tinggal minta maaf aja.

Masyarakat Asia, wabil khusus Indonesia seringkali menyelipkan adab ketimuran mereka di dalam setiap kebijakan. Ambil contoh politik luar negeri Indonesia yg “bebas aktif”. Di mana Indonesia “bebas” berkawan bersama negara mana pun, tetapi pula “aktif” membangun perdamaian dunia.

Atau visi Lee Kuan Yew soal Singapura yang makmur itu. Hadir melalui konsepsi “kapitalisme beserta nilai-nilai Asia”. Sederhananya, cara satu-satunya bagi rakyat agar negara makmur merupakan dengan bersikap loyal terhadap negara itu sendiri. Dalam istilahnya, kapitalisme otoritarian.

Mungkin contoh gagasan-gagasan diatas terdengar aneh. Bagaimana cara Indonesia sanggup berlaku “bebas” serta bergaul bersama semua negara, ketika dia juga harus berlaku “aktif” saat melerai konflik yang melibatkan ke 2 temannya tadi?

Atau bagaimana kapitalisme yang identik bersama liberalisme pasar sanggup juga bersifat otoriter pada saat menyangkut keberlangsungan negaranya? Saya awam buat menjawab pertanyaan tersebut, tetapi sepertinya gagasan tadi bisa dilakukan.

Maka pada saat Presiden Jokowi membicarakan ekonomi digital yang inklusif—di mana setiap orang dari banyak sekali macam latar belakang sanggup tiba ke Indonesia—buat bersaing serta meraih kesuksesan ekonomi berkat konektivitas data dan internet, hal yg saya tangkap adalah model ekonomi digital yg inklusif bersyariah.

Karena telah jelas, Kimi Hime yang memakai pakaian seksi tidak boleh masuk di pada model ekonomi digital semacam ini.

Pemanggilan Kimi Hime menurut saya sangat penting sebagai langkah awal Kominfo buat memperkenalkan model ekonomi digital ini. Maksud admin, jika masyarakat tak tahu mirip dengan apa model ekonomi digital inklusif bersyariah tersebut, bagaimana Kominfo bisa fokus menciptakan infrastruktur yang mendukung konektivitas data di setiap wilayah agar sistem IoT (Internet of Things) mampu berfungsi di Indonesia?

FYI, IoT merupakan sistem di mana benda-benda mati di lebih kurang kita diberi koneksi internet dan program machine learning untuk mengirim data dan mendapat data, lalu mengolahnya menjadi berita baru yg bisa dipakai benda-benda mati lain.

Di pada visi Society 5.0, IoT memungkinkan kita buat berkehidupan lebih efektif dan mudah lantaran hal remeh-temeh sudah dipikirkan oleh mesin.

Kulkas yg diberi teknologi IoT misalnya, menggunakan algoritma buat menghitung pola dan probabilitas sayuran atau bahan-bahan kuliner lain yg dimasukkan ke kulkas oleh pemiliknya.

Setelah mengolah berita tadi, ketika satu bahan makanan mirip dengan tomat habis dan pemiliknya lupa buat membeli, kulkas itu secara otomatis akan memesan tomat serta pemiliknya mampu tetap fokus bekerja atau beraktivitas.

Saya membayangkan IoT dipakai di dalam model ekonomi digital inklusif bersyariah. CCTV di jalanan atau di tempat-lokasi umum nanti tak hanya digunakan buat menemukan penjahat, akan tetapi pula melacak perempuan yang memamerkan auratnya.

Lalu benda-benda mati itu akan mengirim berita bila perempuan tersebut mengancam lantaran “mendekati pornografi” ke ponsel pandai wanita tersebut. Selanjutnya ponsel si wanita (tanpa sepengetahuan wanita itu) mengirimkan data-data pribadinya, termasuk rekening uang digitalnya ke CCTV tersebut.

Data-data itu kemudian digunakan CCTV tadi untuk membeli kerudung di online shop, tentu dibayar bersama uang digital si perempuan itu. Tidak membutuhkan waktu lama, pengendara ojek online tiba serta menyerahkan kerudung tadi ke wanita itu lalu pergi.

Hasilnya tentu saja sangat positif. Laki-laki yang berada di sekitarnya terhindar dari zina mata, risiko wanita tersebut diperkosa lantaran berpakaian seronok mampu ditekan, serta usaha kerudung online yg otomatis ini bisa bikin sejahtera ekonomi umat. Subhanallah.


Berkat IoT, warga Indonesia tidak perlu repot dan pusing lagi buat “sekadar mengingatkan” wanita-perempuan yg berpakaian seronok, lantaran nanti sudah ada mesin yg akan mengingatkan itu semua serta kita sanggup fokus akan kehidupan kita yang fana ini.

Magang Dan Nggak Dibayar, Bagaimana Menurut Anda?

Magang Dan Nggak Dibayar, Bagaimana Menurut Anda?
Pengalaman jadi anak magang emang nggak mampu untuk bayar tagihan, sih, akan tetapi kerja magang nggak dibayar juga sanggup tetep seru, kok.

Sekitar tahun 2019 akhir atau 2019 awal, admin jadi anak magang di bandara, bagian berita. Iya, mengeluarkan suara halo-halo serta pengumuman panggilan penumpang yang terlambat boarding sampai pengumuman delay pesawat merupakan apa yang admin lakukan selama satu bulan penuh, selesainya satu bulan sebelumnya saya berkutat di bagian sekretariat serta mengurus urusan administratif yang terkait bersama airport services.

Pengalaman jadi anak magang tersebut aku jangan lupa dengan baik di kepala. Tapi, ada satu pertanyaan yang saya ingat saya dapatkan kala itu:

“Kamu dibayar nggak magang di sana?”

Kalau pertanyaan itu diberikan saat admin berada di tengah-tengah masa magang, saya terperinci bakal jawab, “Nggak.” Lah gimana, makan siang aja aku beli pakai uang sendiri, kok.

Tapi menyenangkannya, bos admin tidak mengecewakan royal. Sering kali, kami—para anak magang yg seragamnya cuma jaket almamater kampus—ditraktir makan siang bareng di luar bersama karyawan-karyawan lainnya, bahkan pernah juga diajak karaoke bersama.

Di akhir masa magang, saya baru tahu bahwa hidup ini penuh kejutan: Bos aku tersebut menetapkan menaruh kami insentif berupa uang. Nggak banyak, memang, tapi dikala itu rasanya cukup puas, apalagi admin pun telah bisa pengalaman yang banyak, lengkap beserta jejaring baru yang luas.

Tapi, usut punya usut, PerMenakertrans Nomor PER/22/MEN/IX/2009 telah mengatur soal ini. Dalam peraturan tadi, disebutkan salah satu hak pemagang merupakan uang saku dan/atau uang transportasi. Dengan istilahnya, apa yg dilakukan oleh bos admin adalah semata-mata memenuhi peraturan tadi.

Nah, kini, di lini masa media sosial sedang berlangsung debat perihal betapa jadi anak magang semestinya dibayar. Ini bermula dari cuitan akun @AOC yg lalu ditanggapi banyak orang, termasuk Gustika Jusuf yang merupakan cucu dari Mohammad Hatta.
Magang Dan Nggak Dibayar, Bagaimana Menurut Anda?

Kalau @AOC menyebut bahwa magang seharusnya dibayar karena “experience doesn’t pay the bill”, Gustika justru meyakini bahwa anak magang tidak dibayar itu sah-sah saja. Dikatakannya, “Sometimes we pursue unpaid internships for the experience exactly, networking, and more. Although if it’s a for-profit organisation or company, they definitely should pay their interns.”

Hmm, jadi sebenarnya lebih makes sense mana: Magang berbayar atau nggak berbayar?

Apa yg Biasa Terjadi ketika Magang dan Kenapa Oke-Oke Saja Nggak Dapat Uang?


Di daerah aku sendiri, anak magang nggak mendapat honor bulanan. Paling pol, anak magang bisa makan siang gratis bersama insentif lelucon garing yg bakal membuat dia harus terkekeh-kekeh kaku lantaran takut digaplok bila nggak ikut ketawa. Wkwk.

Ada anak magang yg langsung jadi idola karena hobi pergi ke Indomaret—membuat karyawan ikut-ikutan titip beli jajan. Ada pula anak magang yang sepertinya rajin bersih-bersih pada akhirnya bisa jadi partner yg baik buat nguras kolam ikan. Hal yang sama pun terjadi pada aku.

Di tempat magang, beberapa karyawan biasanya “meminta tolong” aku pergi ke fotokopian untuk memperbanyak berkas sampai-sampai mas-mas fotokopiannya hafal sama saya. Saking hafalnya, saya curiga kalau waktu itu kami ketemu di jalan, dia kayaknya bakal nyapa saya beserta kalimat, “Mau difotokopi berapa lbr, Mbak, motornya?”

Bekerja tidak sesuai job desc adalah inti penting dari “menjadi anak magang”. Ada banyak ceruk yang sebenarnya mampu diulik oleh anak magang dan ini justru mampu menjadi keuntungan bagi mereka—tidak melulu soal uang. Kawan aku pernah magang di stasiun televisi di bagian grafis, akan tetapi beliau justru menemukan passion dan bakatnya di bidang voice over. See?

Pengalaman-pengalaman eksplorasi semacam inilah yg menciptakan sebagian orang santai-santai saja bekerja magang tanpa bayaran cash—apalagi yang lebih butuh barteran berupa nilai untuk menunjang keperluan mata kuliah.

Ingat-Ingat Ini saat Kamu Magang!

Tapi, terdapat satu hal yg penting: peserta magang nggak melulu siswa yang butuh nilai. Ada pula beberapa orang yang belum benar -betul ingin bekerja serta masih ingin mencari pengalaman. Hal-hal semacam ini masih perlu dipertimbangkan perihal berbayar atau tidak berbayar.

Mengutip pernyataan Gustika, “Having an unpaid internship teaches me to work smart .” Meskipun beberapa orang menyebut ini merupakan privilege Gustika yang nggak dimiliki semua orang, kayaknya kita wajib menggarisbawahi tentang “work smart”.

Maksud saya, kalau anda mendaftar jadi anak magang tapi “dikerjai” bersama beban mirip dengan karyawan profesional serta tak dibayar beserta layak, ya ngapain pula tahan lama-lama di sana? Tolonglah, keperluanmu untuk mencari pengalaman itu jangan sampai disalahgunakan sebagai peluang buat orang lain mencari tenaga kerja profesional yang murah meriah.

Hhhh. Emangnya diskon di Matahari?!

Hoax, Isu Dan Konspirasi Yahudi Dibalik Harga Rokok 50.000 Perbungkus

Hoax, Isu Dan Konspirasi Yahudi Dibalik Harga Rokok 50.000 Perbungkus
Sebetulnya tidak ada yang aneh di balik isu harga rokok yg rerata 13.000 rupiah, lalu melejit menjadi 50.000 rupiah perbungkus. Ini strategi pertempuran yang biasa saja.

Alurnya seperti ini. Kaum antirokok menciptakan studi, di harga berapakah para perokok akan berhenti merokok? Didapatlah harga 50.000 perbungkus. Kemudian penelitian ini didesiminasikan ke beberapa situsweb abal-abal. Diperbesar beserta tim buzzer di dunia maya, plus segala gimmick nan kreatif.

Ketika mulai ramai, maka langkah selanjutnya, mereka melakukan placement di media-media besar yang seakan-akan informasi. Taktik yg digunakan berupa tanggapan tokoh lewat teknik doorstop. Para tokoh diwawancara dengan pertanyaan: ‘Apa tanggapan Bapak/Ibu bersama usulan rakyat bahwa harga rokok sebaiknya dinaikkan menjadi 50.000 perbungkus?’

Dasar elit politik di negeri pencitraan, bukannya bertanya pulang buat mengkritisi, kebanyakan dari mereka berkomentar mendukung naiknya harga rokok. Politikus-politikus macam begitulah yg banyak menjadi korban para pakar hoax dunia maya. Malu bertanya, ancur muka lalu.

Jawaban-jawaban itu lalu dipelintir, ditambah dengan penguatan dari para opinion leaders yang sudah digalang sebelumnya. Jadi itu barang. Isunya terbungkus rapi. Siap dihadiahkan ke ‘leading sectors’ buat diberi tanggapan.

Para jubir di leading sectors ini bukan politikus. Mereka menjawab normatif. Jadilah isu yang semula berasal dari ‘kajian’, berubah menjadi ‘usulan’, bergeser menjadi ‘seakan-akan mau terjadi’, kemudian matang pada isu: ‘telah pasti terjadi’. Masuk itu barang. Ngeri-ngeri sedap. Elok tenan!

Isu makin gurih karena para politikus prorokok juga ikut latah menanggapi. Menari di atas gendang yang dipukul lawan. Plus, perang netizen di dunia maya yg terus berkobar. Sepintas seluruh berjalan dengan sempurna. Isu yang ‘sudah pasti terjadi’ ini tinggal digiling di ‘mesin akhir tim’ yg telah siap di Pemerintah. Para kaum antirokok pasti tahu yang saya maksud…

Tapi ternyata isu dunia maya berikut pelintirannya, berbalik cepat seketika. Pasalnya terdapat dua.

Pertama, bagi para intelektual tertentu, tahu persis bahwa harga rokok naik menjadi 50.000 perbungkus itu tak akan sanggup terjadi. Karena komponen cukai, yg menyebabkan harga rokok selalu naik, punya hukum, aturan, dan perhitungan tersendiri. Ketika para ahli ini mulai berkomentar, arus mulai berbalik.

Kedua, di dunia nyata, para pakar pemasaran serta pakar-ahli taktik pasar setiap pabrik dan toko-toko ritel justru bahagia beserta isu tadi.

Fakta di lapangan, pada kurang-lebih seminggu isu ini bergulir, toko-toko mulai perasaan dampaknya. Para pembeli rokok yang rata-rata membeli sebungkus, kini berubah menjadi dua kemasan. Permintaan pasar naik menjadi dua kali lipat.

Datanglah ke gerai-gerai minimarket, dan tanyalah ke para penjaga maka muka mereka penuh senyum. “Tidak sekalian beli tiga, Pak. Mumpung harga rokok belum naik jadi 50.000 perbungkus, lho…” ucap mereka dengan muka manis sambil menyimpan sejenis senyum tipis, serta membatin, “Bego banget orang ini, tampan-ganteng gampang kena hoax…”

Mbak-mbak SPG yang semula lebih banyak tersenyum daripada menyebutkan soal rokok jualan mereka, mulai minggu kemarin mulai menutup penerangan beserta kalimat, “Mumpung harga rokok belum naik jadi 50.000 lho, Pak…” ujar mereka sembari tersenyum penuh kegelian bila kemudian menyaksikan ada orang yang merasa panik dengan kalimat ancaman itu.

Afiliasi antara para jagoan marketing rokok di lapangan bersama para manajer toko inilah yg membuat rokok laku makin menggila. Isu di dunia maya yg seakan para antirokok menang, justru dipelintir orang-orang marketing pabrik rokok yang memang teruji matang di lapangan.

Arus berbalik dua kali lipat. Di kepala mereka, seolah terdapat doa: “Semoga isu ini bertahan lama… Laris. Laris. Laris, beib!”

Jauh hari sebelum para pakar hoax menjadi profesi, beberapa orang marketing pabrik rokok ini sudah diuji beserta perang dagang sebenarnya, menguasai toko demi toko, kampung demi kampung. Ukuran karier mereka jelas. Tidak ada istilah suka atau tak suka. Tidak terdapat lokasi bagi orang yang lebih suka bicara dibanding bekerja.

Semua berhenti di satu tutur: Omzet.

Mereka sejak dulu telah terlatih menangani isu-isu. “Rokok Marlboro itu bukan dari tembakau, tapi dari kertas. Kalau tak percaya, rendamlah sebatang rokok Marlboro di dalam gelas. Nanti dia akan berubah menjadi kertas.”

Bagi orang yg mendalami dunia rokok, ini sangat menggelikan. Rokok putih menggunakan jenis tembakau virginia. Karakter tembakau virginia memang mirip kertas. Apalagi kalau basah. Sudah pasti mirip kertas.

Mereka, para jagoan marketing pabrik rokok, telah biasa anjlok dengan isu. Djarum pernah diterpa isu: ‘Demi Jesus Aku Rela Untuk Mati’. Omzet langsung jatuh. Tapi kemudian mereka bisa bangkit lagi.

Contoh lain. Salah satu produk Gudang Garam yang semula tumbuh, datang-datang ambruk. Gudang Garam tahu persis kalau satu dari kelemahan rokok ketika itu adalah mudah patah. Mereka kemudian membentuk produk yg dibuat sedemikian rupa sehingga tak mampu patah. Produk premium itu langsung laku di pasar.

Tapi terhenti tiba-datang hanya lantaran satu isu: “Tidak mampu patah karena ada plastiknya.” Begitu isu itu beredar, produk itu langsung wasalam.

Bayangkan, beberapa orang macam ini, yang telah biasa tiap tahun kena isu ‘rokok mengandung babi’, bertarung siang malam beserta para kompetitor, mendapati hoax ‘harga rokok naik menjadi 50.000 perbungkus’, hati mereka bukannya sedih malah merasa riang gembira.

Isu itu diambil alih oleh mereka. Isu yg mestinya bakal bikin orang tak lagi merokok malah menciptakan perokok mengonsumsi rokok dua kali lipat.

Hal seperti inilah yg membuat para aktivis antirokok selalu kemut-kemut. Pusing.

Sebagian dari mereka memang lulusan dari ilmu komunikasi, akan tetapi mereka gagap berbicara bersama masyarakat, dan gagal memahami logika warga . Sebagian dari mereka lagi adalah para wartawan yang gagal menciptakan karier kewartawanan mereka. Kalau menciptakan karier saja gagal, apalagi membentuk rumahtangga? Eh, menciptakan isu, maksud aku.

Sebagian dari mereka yang lain adalah para dokter, akan tetapi telah lama mereka tidak praktek. Soalnya lebih lezat makan uang perdiem daripada uang layanan kesehatan dari pasien. Sudah lupa caranya menyuntik, karena lebih mudah disuntik program dari funding. Ups!

Nah, saat ini saatnya catatan ini masuk ke bagian yg sesuai bersama judul. Bagian yang paling Anda tunggu: Konspirasi Yahudi.

Oke, jadi seperti ini. Saya hanya mau ngecek saja sih. Di badan tulisan ini sudah aku tanam kode-kode digital. Saya hanya sedang ingin tahu, bagaimana sebuah tulisan disebarkan hanya cukup dengan membaca judulnya saja. Tanpa perlu membaca isinya. Atau disebarkan dulu, baru dibaca kemudian.

Jangan kecewa, ya…


*tersenyum culas*

Apakah Salah Fresh Graduate Lulusan Universitas Indonesia (UI) Minta Gaji Tinggi?

Apakah Salah Fresh Graduate Lulusan Universitas Indonesia (UI) Minta Gaji Tinggi?
Soal honor fresh graduate alumni UI yang minta dibayar tinggi, ya suka-suka dia. Lha wong itu standar yang dia hargai sendiri. Jarang loh, orang bisa memilih standarnya!

Diminta buat memperkirakan standar gaji sebagai fresh graduate, memang nggak selalu gampang bagi setiap orang. Pasalnya, pada “situasi kira-kira” yg sungguh janggal ini, kita berada dalam sebuah dilema besar. Berapa angka yang wajib disebutkan kepada sang pemberi pekerjaan, yang tampak paling realistis buat kesepakatan dua belah pihak.

Ada rasa sungkan jikalau angka yang disebutkan terlalu besar. Takutnya, nanti malah dikira jadi anak fresh graduate yang belagu. Akan tetapi, jikalau mau menaruh nomor yg kecil, kitanya juga nggak mau. Apalagi jika di belakang tahu kebenaran, orang lain memperoleh gaji berkali-kali lipat diatas kita. Mana lezat kerja bila dipenuhi iri serta dengki lantaran honor ? Jadi, berapa sih, honor fresh graduate?

Berada pada kondisi yg serba salah buat meletakkan standar gaji fresh graduate yang nggak punya pengalaman apa-apa ini, benar-benar tidak gampang adanya. Oleh karenanya, admin malah mengapresiasi orang-orang yg sudah tahu standar serta kapasitasnya seperti ini.

Apakah Salah Fresh Graduate Lulusan Universitas Indonesia (UI) Minta Gaji Tinggi?

Mungkin, seorang fresh graduate Universitas Indonesia ini memang benar -benar paham kapasitas beliau. Khususnya sebagai asal daya manusia yg akan dimanfaatkan “sebaik-baiknya” sama perusahaan yg sedang beliau lamar. Jadi, sah-sah saja, bila dia sudah meletakkan target honor di kepalanya—apabila diterima di perusahaan tersebut.

Tentu saja, ini suka-suka dia, dong? Lha wong, beliau sudah tahu caranya menghargai dirinya sendiri. Perlu diakui, ini kemampuan yg nggak dimiliki semua orang. Karena kebanyakan sih, dalam sungkan jikalau telah ngomongin soal angka. Justru dengan kayak gini, beliau memberitahukan betul soal keyakinan dirinya atas kemampuannya.

Mungkin nomor 8 juta bagi kita-kita yang gajinya masih saja bertahan diatas UMR dikit ini, sudah cukup tinggi. Tapi bagi beliau, bisa jadi itu nomor yg biasa aja—dan bukan levelnya. Siapa tahu, angka segitu masih di bawah uang saku bulanan yang sering kali dia peroleh.

Ya mohon maaf, nih. Kan gaya hidup setiap orang itu beda-beda. Jadi, saya yakin, dia pasti sudah memperhitungkan benar pengeluaran setiap bulannya. Dari makan, tempat tinggal, transportasi, pulsa, dana sosial, hingga dana foya-foya. Sehingga, dia tahu berapa uang yg beliau butuhkan.

Jadi, terserah dia juga mau menghargai dirinya sendiri berapa. Kalau memang beliau ngerasa layak digaji sesuai standar yang beliau putuskan, ya nggak apa-apa. Tapi jika perusahaan nggak bersedia buat menggajinya sesuai dengan standarnya, ya pula nggak apa-apa. Lha wong ini kan proses negosiasi. Kalau nggak setuju, ya nggak usah marah-marah. Apalagi hingga membanding-bandingkan dengan honor fresh graduate kampus lain kayak gitu.

Kalau dia memang mangkel karena gaji fresh graduate yg ditawarkan cuma segitu doang, ngapain malah bawa-bawa kampus lain? Maksudnya gini, okelah beliau memang benar-benar membanggakan nama besar kampusnya dan menganggap almamaternya itu sanggup menaruh kesempatan lebih baginya menjadi warga negara yang kaya raya. Tapi, nggak beserta cara membandingkan “kemampuan” fresh graduate kampus lain pula, kan?

Iya-iya, paham. Kalau situ lulusan sebuah kampus yg masuknya susah karena persaingan yang cukup ketat. Terus munculnya pula susah lagi. Jadi rasanya pengin dianggap lebih, kan? Kayak merasa jadi bibit unggul yg harusnya memang benar -benar diunggulkan serta dieman-eman, gitu, kan? Pokoknya nggak bisalah disama-samain sama kampus lain apalagi soal besaran gaji fresh graduate nya.


Tapi ya, for your iinformation aja. Yang namanya rezeki dan merasa cukup itu nggak selalu soal uang, loh. Lingkungan kerja yang nyaman, tuntutan kerja yg tak terlalu menekan, dan teman-sahabat kerja yang nggak jahat di belakang—apalagi nggak beda-bedain pertemanan dari almamaternya, jadi suatu hal yang biasanya bukan prioritas. Tapi malah jadi investasi yg paripurna.

Orang Tua Berlomba-Lomba Menyekolahkan Anaknya Di Sekolah Favorit ! Biar Apa Coba?

19750-min.jpg
Banyak orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya di sekolah favorit. Karena kualitasnya, lingkungannya, fasilitasnya, atau harganya? Eh.

Dalam aktivitas yg sedang syahdu-syahdunya, sambil scroll-scroll timeline Instagram, aku menemukan sesuatu yang (cukup bikin membelalak). Dalam sebuah postingan milik Zaskia Adya Mecca beserta anak terakhirnya serta Annisa Azizah—plus anaknya yg baru lahir, Zaskia menyentil Annisa buat segera mendaftarkan anaknya ke sekolah. Mendaftarkan anak ke sekolah ini, menurutnya paling lambat satu bulan sehabis anaknya lahir. Supaya anak Annisa tak kehabisan slot kursi buat sekolah. Tunggu, satu bulan sesudah lahiran udah didaftarin sekolah?
IG-min.png
Saya terkejut dan tentu saja penasaran. Biasanya yang ada di pikiran orang kebanyakan, selesainya anak lahir, hal yg ribet adalah mengembangkan si buah hati tadi akta kelahiran. Boro-boro mendaftar sekolah.

Setelah admin usut arah pembicaraan tadi, ternyata yang dimaksud mendaftar sekolah adalah melakukan booking ke PAUD serta Taman Kanak-kanak favorit agar nanti kelak anaknya bisa duduk di sekolah tadi. Info yg saya terima, ternyata beberapa sekolah tersebut menerapkan sistem waiting list, Saudara-saudara.

Saya cukup heran bersama perkembangan jaman. Jangankan punya pengalaman daftar-daftar PAUD, duduk di tingkat TK saja aku hanya setahun.

Mengetahui kebenaran itu, aku jadi makin bersemangat menyelidiki komentar-komentar pada postingan tersebut. Dalam gosip ibu-ibu di kolom komentar, saya menemukan fakta yang lebih mencengangkan.

Tidak hanya PAUD dan Taman Kanak-kanak saja yg bisa waiting list, pendaftaran daycare pun ternyata serupa. Bahkan di beberapa komentar yang muncul, mereka mendaftarkan anaknya ke daycare sejak si buah hati tadi masih pada kandungan. Eh, nggak sekalian pas masih dalam perencanaan bikin anak, nih?

Fenomena di atas kemudian jadi bahan refleksi bagi aku. Seperti apa sekolah yg difavoritkan itu? Sampai bikin orang tua sebegitu visionernya, rela-rela aja daftarin anaknya yg baru lahir. Apakah apabila nanti aku memiliki anak perlu buat memasukannya ke sekolah favorit? Bahkan lebih jauh lagi, apakah anak aku kelak mau sekolah di lokasi yang admin pilihkan—yg terbaik menurut admin?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi tentu tidak akan sama bagi setiap orang. Berbagai macam faktor sanggup mempengaruhi preferensi orang tua buat menyekolahkan anak. Mereka yg tinggal di kota-kota besar, sangat dimungkinkan terbiasa bersama istilah “sekolah favorit”, “sekolah biasa saja” atau bahkan “sekolah buangan”.

Tapi kita tengok contohnya di beberapa daerah, bahkan terdapat yang terpaksa mempunyai jargon “satu kecamatan satu sekolah”. Itu pun syukur-syukur jika terdapat PAUD/TK-nya.

Saya sendiri terkadang masih galau dengan penyebutan sekolah-sekolah favorit itu mirip dengan apa. Oke taruhlah salah satu indikatornya adalah sekolah tadi diminati paling banyak anak lantaran sekolah tersebut (berprestasi) dalam banyak sekali ajang. Makanya, banyak “sekolah favorit” bahkan lembaga bimbingan belajar yang bahagia memamerkan siswa-muridnya yang berprestasi.

Namun yang sering lupa kita amati, “sekolah favorit” yg banyak prestasi tersebut sering kali mempunyai korelasi pula bersama input murid-siswinya yg memang telah baik. Maka, sanggup jadi prestasi yg diraih atau para lulusan yg kece-kece itu, tak selalu akibat dari proses belajar di pada sekolah atau lembaganya. Dengan bisnis yg effortless sekalipun, output-nya sudah terjamin.

Dalam konteks sekolah swasta, sekolah favorit sering kali dekat dengan suatu hal yg prestis. Misalnya sarana-prasarana yang canggih, memberikan aneka macam macam program kursus ataupun memiliki banyak pilihan ekstrakulikuler.


Bahkan saking banyaknya aktivitas sang murid, kesibukannya keluar dari kesibukan orang tuanya sendiri. Bisa ditebak, sekolah bersama tipe seperti ini akan berpengaruh pula dalam biaya yang mahal.

Bagi sebagian masyakarat kita, sekolah di tempat seperti ini cukup mampu dibanggakan, atau bersama kata lain dipamerkan. Tidak sedikit orang tua yang bangga bisa menyekolahkan anaknya di “sekolah mahal”. Sementara si anak akan dibikin bangga lantaran dia merasa mampu menerima apa pun di sekolahnya. Perhatian guru yg maksimal sampai fasilitas tiada batas. Hingga dipuaskan bersama cukup banyak pilihan wahana belajar.

Ah, sudahlah. Saya memang belum jadi orang tua, sih. Akan tetapi, semoga dikala udah jadi orang tua nanti admin tidak perlu ribet-ribet wajib nyekolahin anak saya di lokasi terbaik hanya lantaran impian gengsi admin sendiri. Semoga segala unfinished business admin telah rampung. Sehingga, saya tidak perlu menaruh “kepentingan aku” yang belum tercapai tersebut pada anak admin.

Kasihan mereka. Harus hidup menanggung beban mimpi orang tuanya.

13 Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Interview Dan Tips Menjawab Pertanyaan Dengan Baik Dan Benar

13 Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Interview Dan Tips Menjawab Pertanyaan Dengan Baik Dan Benar

Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Interview Dan Tips Menjawab Pertanyaan Dengan Baik Dan Benar - Bagi anda calon karyawan yg sedang melalui tahapan seleksi, pastinya sudah pernah dengar yang namanya Interview kan?

Untuk anda yang masih baru didalam dunia kerja atau belum paham tentang pengertian interview, silahkan dibaca dahulu ya.

Interview atau Wawancara kerja adalah suatu jenis tahapan pada seleksi kerja yg melibatkan percakapan antara pelamar/pencari kerja dengan pihak perwakilan dari organisasi yg mempekerjakan buat melihat, apakah calon pekerja adalah kandidat yg tepat atau tidak.

Jadi, dalam umumnya tahapan Interview ini dapat kamu temui jika kamu telah berhasil lolos pada seleksi sebelumnya, seperti pada tahapan Tes Psikotes.

Nah, Interview ini sendiri mampu dikatakan sebagai proses seleksi final, dimana kamu akan ditemukan pada dua opsi yaitu lolos atau gagal.

Pada proses Interview ini kamu tidak sedang menghadapi soal-soal matematika atau logika, namun anda disini hanya diminta buat menjawab pertanyaan-pertanyaan yg berkaitan erat bersama pribadi kamu masing-masing.

Namun, sayangnya dari sekian banyak calon karyawan yg sudah mengikuti Interview, hanya ditemukan sebagian orang saja yg dinyatakan lulus. Lalu apa yang mengakibatkan sebagian yg lainnya gagal?

Menurut pandangan kaca mata saya pribadi, kebanyakan orang gagal dalam mengikuti proses Interview merupakan sebagai berikut:

  • Tidak percaya diri
  • Penggunaan celoteh-tutur yang kurang tepat
  • Berbohong
  • Gerogi
  • Tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik

Beberapa faktor kegagalan diatas sesungguhnya sanggup anda atasi beserta gampang, yaitu beserta menyelidiki 13 pertanyaan Wawancara kerja yg paling tak jarang muncul. Nah, bersama begitu kamu akan terlalu gampang dalam menghadapi proses Interview ini.

Supaya anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Interview bersama baik serta betul, maka berikut adalah telah admin rangkum 13 macam pertanyaan Interview yang telah disertai dengan tips menjawab yang baik dan benar :


1. Bisakah Anda dilaporkan mengenai diri Anda?

Meski terkesan sederhana serta mudah, pertanyaan ini sangat penting. Kuncinya, jangan mirip dengan membacakan riwayat hidup. Itu semua telah terdapat di CV. Sebaliknya, berikan berita-informasi yang tegas dan menarik serta menerangkan mengapa kamu layak mendapatkan pekerjaan tadi.

Mulailah dengan 2 atau 3 pencapaian atau pengalaman terbaikmu serta tutup dengan pengalaman terkini yang membuatmu memiliki status, pekerjaan atau jabatanmu sekarang.


2. Berikan alasan mengapa Kami harus mempekerjakan Anda?

Mungkin pertanyaan ini terkesan lugas serta tak neko-neko. Tapi yakinlah, ketika pertanyaan ini timbul, anda beruntung. Karena ini adalah waktu yang tepat buat "menjual" skill-mu pada sang pewawancara.

Pastikan menaruh jawaban yg meliputi 3 hal penting: anda tak hanya bekerja akan tetapi mampu membentuk yang terbaik, kamu sanggup dengan mudah mengikuti keadaan dengan tim serta budaya kerja serta kamu merupakan pilihan terbaik dibanding kandidat lain.


3. Apa kelebihan yang Anda miliki?

Jawablah pertanyaan ini secara akurat bersama berbagi kekuatanmu yang sebetulnya, bukan yang mengada-terdapat. Kamu pula harus relevan bersama memilih kelebihan yg paling berhubungan dengan jabatan atau posisi yg dilirik. Semua jawaban pula harus spesifik, jangan generik. Misalnya dari dalam menjawab "Mampu berkomunikasi bersama baik" lebih baik merubahnya dengan "Komunikasi persuasif".

Setelahnya, jangan lupa memberi contoh bagaimana anda mendemonstrasikan kelebihan ini dalam konteks profesionalisme.


4. Apa kelemahan Anda?

Apa yg sebenarnya ingin diketahui pewawancara lewat pertanyaan ini merupakan seberapa jujur kamu mengenal dirimu sendiri. Jangan menghindar dengan menjawab, "Saya tak mempunyai kelemahan apapun". Cobalah mencari sesuatu yg bukan jadi keunggulanmu akan tetapi sedang berusaha kamu perbaiki.

Misalnya, mungkin anda tak punya skill public speaking yg baik, tapi diikuti beserta penjelasan bahwa kamu mulai membiasakan diri lebih banyak bertemu serta berhadapan beserta orang-orang buat menaikkan skill public speaking.


5. Apakah kamu pernah terlibat permasalahan di pekerjaan lama? Dan mirip dengan apa Anda menyikapinya?

Sang pewawancara ingin mencari tahu bagaimana caramu menghadapi perseteruan. Semua orang bisa terlihat manis serta nyaris sempurna saat wawancara kerja, tapi siapa yang mampu menebak apa yang akan terjadi bila permasalahan meradang.

Yakinkan sang pewawancara bahwa anda bisa menghadapi segala bentuk situasi bersama terkendali serta secara profesional serta produktif. Idealnya, menutup jawabanmu bersama sesuatu yang happy ending sebagai solusi.


6. Bagaimana Anda melihat karier Anda ke depan?

Jujurlah ketika menjawab pertanyaan ini. Tak hanya jujur akan tetapi pula spesifik soal tujuan kariermu. Sang pewawancara ingin memahami apakah kamu memiliki ekspektasi yang wajar atau apakah anda mempunyai ambisi buat bertumbuh serta berkembang secara karier profesional.

Jawaban terbaik adalah berpikir realistis, kira-kira ke mana kariermu akan beranjak dari posisi yang ditawarkan. Kalau anda belum yakin, tidak ada salahnya menjawab apa adanya, bahwa memang kamu belum yakin serta masih melihat pengalaman nantinya di pekerjaan ini sebelum kamu bisa menciptakan keputusan tersebut.


7. Kenapa Anda berhenti dari pekerjaan lama Anda?

Jika ini bukan wawancara buat pekerjaan pertamamu, maka sanggup dipastikan pertanyaan ini pasti akan muncul. Intinya, usahakan seluruh tetap positif. Tidak ada gunanya menebar aura negatif tentang kantor lamamu. Sebaliknya, sampaikan bahwa kamu berniat buat memulai bepergian baru bersama kesempatan baru.

"Karena aku yakin, aku mampu menerima banyak kesempatan baru di karier admin selanjutnya serta bukan di perusahaan lama saya," adalah salah satu jawaban paling bijak untuk pertanyaan ini. Kalau memang kamu diberhentikan atau di-PHK dari kantor lama, jawab saja sejujurnya.


8. Berapa gaji yang Anda inginkan?

Aturan utama dalam menjawab pertanyaan ini merupakan bersama terlebih dahulu mempersiapkan riset soal kisaran honor buat letak yang kamu lamar. Baiknya, anda mengajukan nominal dalam bentuk range. Tentukan range yang masuk akal, sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman dan skill yg kamu miliki.

Kemudian, pastikan sang pewawancara tahu bahwa kamu sanggup lebih fleksibel serta terbuka buat negosiasi. Sampaikan bahwa anda tahu skill-mu sangat berharga dan anda menginginkan pekerjaan itu dan bersedia bernegosiasi.


9. Apakah Anda berencana menikah (mempunyai anak-bagi yg telah menikah) dalam waktu dekat?

Pertanyaan-pertanyaan soal status keluarga, gender, agama, usia atau yg lainnya yang bersifat pribadi sebetulnya terkadang tidak berarti apa-apa. Mungkin si pewawancara ingin berbicara lebih banyak denganmu.

Jika tipe pertanyaan begini muncul, ada baiknya buat menjawab dengan santun dan mengembalikan topik pembicaraan ke arah semula. "Saya belum mampu memastikan ke depannya. Tapi agenda itu selalu terdapat. Saya lebih tertarik buat mengulas jalur karier di perusahaan ini. Bisakah Anda memberitahu aku lebih banyak soal ini?"


10. Apa yg Anda ketahui mengenai Perusahaan Ini?

Pertanyaan ini cukup penting, karena seorang pelamar harus memahami tempat atau perusahaan yang dia tuju. Sehingga biasanya pertanyaan ini muncul buat mengetahui tingkat pengenalan calon karyawan terhadap visi serta misi perusahaan.

Tips dalam menjawab pertanyaan ini yaitu, pastikan fokus pada sisi positif perusahaan yg akan dilamar. Jangan sampai membandingkan bersama perusahaan yg terdahulu. Tunjukkan bahwa perusahaan yg sedang dilamar ini mempunyai keunggulan-keunggulan yg membuat Anda tertarik buat bergabung. Hal ini dapat menciptakan perusahaan menjadi semakin tertarik untuk menentukan Anda sebagai karyawan.

Kebanyakan orang tentunya akan menjawab suasana kerja yang lebih nyaman serta honor yang tinggi. Jangan terkecoh! Pertanyaan ini adalah usaha buat mencari motivasi yg sebenarnya. Setiap perusahaan lebih menginginkan pekerja yg loyal. Oleh sebab itu pastikan jawaban yang diberikan bukan jawaban remeh mirip dengan kenaikan honor . Apalagi jika sampai mengutarakan ketidaknyamanan di perusahaan sebelumnya. Perusahaan yg baru tentu akan menilai Anda adalah orang yang tak mau bekerja keras.

Sebaiknya jawab pertanyaan ini dengan alasan-alasan positif. Misalnya karena ingin berkontribusi lebih pada menyalurkan bakat. Atau lebih karena letak yang dilamar sesuai bersama latar belakang pendidikan. Pastikan bahwa alasan bergabung lebih karena motivasi yang menciptakan.


11. Apa Pendapat Tentang Lembur?

Ini merupakan pertanyaan buat mengetahui komitmen. Oleh karena itu pastikan jawaban yg diberikan sudah cukup sesuai. Tidak berlebihan namun juga tidak kurang.

Tentunya banyak yang tidak nyaman bekerja lembur. Tetapi nyatakan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin. Jika harus bekerja lembur pastikan bahwa waktu lembur tadi masih dalam batasan toleransi. Sehingga jangan hingga jawaban yang diberikan terkesan basa-basi.


12. Bagaimana cara anda mengatasi Stress dan tekanan pada saat Bekerja?

Pertanyaan ini buat menilai seberapa besar kesabaran Anda dalam menghadapi pekerjaan yang banyak serta mendadak dan apakah Anda tipe orang yang mudah menyerah serta tak bertanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri pada saat menghadapi perkara.

Jawab pertanyaan ini bersama sejujur mungkin jika memang memiliki cara sendiri pada menenangkan diri mirip dengan mengambil beberapa menit buat jalan-jalan keluar kantor, atau memejamkan mata bahkan mengambil cuti sehari buat berlibur. Tidak ada jawaban yg salah, yang salah jika Anda memaksakan pilihan yang tak cocok serta terkesan berbohong.


13. Ada pertanyaan yg ingin Anda ajukan?

Ini adalah waktu yg tepat buat mencari tahu lebih banyak soal perusahaan serta posisi yang anda inginkan. Mungkin buat informasi yg lebih umum sudah dibeberkan saat wawancara berlangsung. Cobalah menanyakan hal-hal yang lebih spesifik, misalnya, "Apa yg membuat Anda senang bekerja di tempat kerja ini?" atau "Seperti apa pencapaian terbaru perusahaan ini?"



Penutup


Semoga bersama adanya tips menjawab pertanyaan Interview ini, kamu yg sedang atau akan menjalani Interview mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik serta sanggup lolos serta diterima bekerja di instansi keinginan.

Akhir kata admin ucapkan terimakasih, kurang lebihnya mohon maaf. Terus kunjungi situs blog ini buat mendapatkan berita terbaru lainnya.