Ketika menyebutkan ungkap programmer, maka yang terpikirkan pertama kali merupakan seseorang yang pakar pada bidang komputer Sehingga muncul persepsi bahwa buat menjadi seorang programmer wajib mempunyai latar belakang IT atau paling tidak menguasai segala macam persoalan terkait PC. Pernyataan ini tidak seluruhnya salah. Sebab seringkali kita jumpai umumnya para programmer merupakan orang-orang dari lulusan IT. Namun tidak sedikit juga programmer yang berasal dari non-IT.
Intinya siapapun bisa menjadi programmer. Modal dasarnya hanyalah pengetahuan dasar tentang komputer, minimal sanggup mengoperasikan komputer. Sisanya adalah dengan proses belajar yg baik serta tekun.
Di era ini, telah menjamur panduan (tutorial), dokumentasi, bahkan pembinaan-pembinaan baik secara gratis maupun berbayar yg akan membantu kita buat belajar bahasa pemrograman. Sehingga hampir setiap orang mempunyai peluang buat belajar bahasa pemrograman. Hal yang perlu ditanamkan sebelum memutuskan untuk belajar bahasa pemrograman adalah harapan kuat buat belajar, karena belajar pemrograman tak sesulit yang anda bayangkan akan tetapi juga tak semudah membalikkan telapak tangan.
Selain tentang latar pendidikan, umumnya usia pula kadang menjadi isu bagi pembelajar pemrograman. Apabila kita berpikir bahwa seseorang programmer pastilah seseorang sarjana komputer atau seorang insinyur, atau orang dewasa yg sudah cukup matang pemikirannya, kenyataannya ternyata tak mesti demikian.
Di internet dan media sosial bertebaran informasi tentang anak-anak yang berprestasi menghasilkan aplikasi buatannya sendiri, hingga orang tua yang beralih profesi dari petani menjadi programmer. Ada pula bahkan kisah tentang laki-laki homeless yg diajari pemrograman serta akhirnya menjadi seorang programmer mobile.
Artinya siapapun dapat mengkaji pemrograman serta berkarir di bidang ini. Pembahasan selanjutnya tinggal bagaimana dia mau belajar dengan benar-benar-sungguh serta fokus sampai akibat belajarnya bisa dipetik.
