Bagaimana Nasib Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK)?

Nasib Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) Yang Sudah Jadi Rongsokan!

Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan atau yang biasa disebut MPLIK merupakan sebuah mobil khusus yang digunakan buat memberikan fasilitas akses internet bagi desa-desa yang tertinggal di seluruh Indonesia.

Sejak diluncurkan secara resmi dalam tahun 2010 silam, MPLIK ini memang adalah suatu program yg didambakan oleh banyak orang terutama bagi mereka yang tinggal dalam daerah terpencil serta sulit dijangkau.

Pada awalnya program mobil internet ini memang bisa membuat kemajuan yang cukup signifikan serta bahkan menaruh pengaruh yg luar biasa besar bagi kemajuan desa-desa di Indonesia.

Memperkenalkan serta mempermudah akses internet pada wilayah-daerah terpencil dan tertinggal akan dunia teknologi rasanya memang merupakan tujuan utama dari program MPLIK ini.

Karena bersama adanya kemudahan akses internet ini maka diperlukan rakyat akan lebih mudah juga mencari informasi yang nantinya bisa dimanfaatkan buat perkembangan berbagai sektor ekonomi.

Namun terlepas dari semua hal positif yg ada pada program ini, datang-tiba saja dalam 31 Desember 2019 program MPLIK ini diberhentikan sehabis adanya evaluasi dari komisi 1 DPR RI.

Alasan yg diketahui tentang penghentian program ini adalah karena beberapa faktor mirip dengan adanya hutang piutang yg belum terselesaikan hingga adanya masalah internal dan eksternal yg berimbas pada ketidaksempurnaan program MPLIK ini.

Karena dalam dasarnya program Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) ini bukanlah sebuah program murni dari pemerintah, melainkan program kerja sama antara Kemenkominfo beserta para penyedia jasa mirip dengan PT. Aplikanusa Lintasarta.

Selanjutnya buat menyelesaikan perkara hutang piutang ini maka Kemenkominfo melakukan perundingan terhadap para penyedia jasa khususnya PT. Aplikanusa Lintasarta melalui forum arbitrase sesuai bersama kontrak USO yaitu BANI Arbitration Center.

Dan berdasar putusan BANI maka Kemenkominfo cq BP3TI telah diperintahkan membayar prestasi kerja MPLIK PT. Aplikanusa Lintasarta hingga bersama 31 Desember 2019.

Satu hal yg perlu diperhatikan adalah bahwasanya program MPLIK ini pelaksananya adalah PT. Aplikanusa Lintasarta. Sedangkan PT. Aplikanusa Lintasarta sendiri memilih PT. Wira Eka Bakti sebagai penyedia mobil dan sarana komputernya.

Jadi saat ini semua aset mobil dan PC yg digunakan dalam program MPLIK merupakan kepemilikan dari PT. Wira Eka Bakti dan bukan milik pemerintah.

Dan saat ini Status upaya penyelesaian program USO melalui BANI Arbitration Center dari tahun 2019 hingga tahun 2019 telah diselesaikannya 47 sengketa Kontrak USO yg memiliki kekuatan hukum tetap.

Sehingga dapat dilakukan pembayaran oleh Kemenkominfo cq BP3TI, dan sementara ini ada 33 kontrak USO yang masih pada proses persidangan buat diperolehnya putusan di BANI Arbitration Center, dan hanya tinggal 12 kontrak USO yang belum diajukan proses penyelesaian sengketanya.

Hingga akhirnya seluruh kinerja program MPLIK ini terhenti secara tidak berubah, dan belum ada kepastian atau upaya dari banyak sekali pihak terkait untuk melanjutkan program ini balik .


Bahkan dikabarkan dari situs kominfo.go.id bahwa masih ada puluhan mobil MPLIK yang terbengkalai dan hanya jadi rongsokan besi tua di Jalan Usaha Bersama, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Waspada Akan Berita Palsu, Lihat Foto-Foto Yang Telah Dimanipulasi Berikut!

Waspada Akan Berita Palsu, Lihat Foto-Foto Yang Telah Dimanipulasi Berikut!

Efek positif dan negatif akan adanya kemudahan teknologi telah sanggup kita rasakan sekarang. Khususnya lagi perkembangan dunia editing, dimana kita diberikan kemudahan buat dapat memodifikasi serta memanipulasi suatu gambar atau foto.

Pada awalnya hal ini memang sangat berguna bagi banyak orang, namun disamping itu nyatanya hal itu juga yang merugikan banyak orang.

Seperti adanya informasi hoax atau bohong yang menampilkan foto-foto atau gambar palsu yang tak sesuai beserta kebenaran yg terdapat.

Kemudahan untuk menciptakan informasi palsu ini semakin dipermudah beserta adanya perkembangan teknologi yg semakin canggih.

Nah berikut merupakan beberapa foto yg menampilkan kepalsuan yg tidak sesuai beserta kebenaran:

Foto Jari Tengah Pangeran William


1.jpg

Jika kita melihat foto yang pertama ini mungkin anda akan merasa bahwa pangeran William sedang mengacungkan jari tengahnya.

Namun bagaimana jika kita melihat dari sudut pandang yg tidak sama, maka kita akan melihat bahwa sebenarnya jari pangeran membentuk nomor tiga.

Penodongan Senjata Angkatan Amerika Kepada Pasukan Irak


2.jpg

Pada foto tadi terlihat bahwa angkatan laut Amerika Serikat sedang menodongkan senjatanya ke kepala satu dari anggota militer Irak.

Namun hal ini tidaklah betul, foto tadi sebetulnya telah diperkecil (crop) sehingga terlihat demikian.

Kenyataannya pasukan Amerika tersebut sedang berlutut untuk menaruh donasi berupa air kepada anggota militer Irak yang sedang kehausan.

Ramainya Peresmian Presiden Donald Trump


3.jpg

Dari foto diatas, mungkin anda menyangka bahwa acara pelantikan tersebut dihadiri oleh banyak orang dan penonton.

Namun sayang itu hanyalah formalitas belaka, lantaran dalam dasarnya acara tadi hanya dihadiri oleh sebagian orang saja. Bahkan area tribun pun terlihat sepi.

Meriahnya Kampanye Hillary Clinton


6.jpg

Hampir sama bersama foto Donald Trump, Pada acara Hilary Clinton pun dibuat seakan-akan ramai dan meriah. Padahal bila kita melihat sedikit lebih jauh maka mampu kita intip sebagian orang saja yg terdapat pada acara tadi.

Anak Kecil Yang Takut Pada Tentara


4.jpg

Jika kamu merasa bahwa anak kecil yg ada di foto tersebut sedang dianiaya oleh seseorang tentara, maka anggapan kamu itu salah besar.

Karena sebetulnya foto tersebut sebetulnya menampilkan seorang tentara yg sedang bermain sebuah permainan layaknya bulutangkis.

Lalu kenapa anak tadi mirip dengan ketakutan? Mungkin saja ia takut terkena pukulan smash kali ya.

Keramaian Kampanye Theresa May


5.jpg


Seperti ke 2 foto sebelumnya, acara kampanye Theresa May pula tersaji seolah-olah dia sedang berada dalam keramaian para pendukungnya.

Namun ternyata sama saja, itu hanya sebuah permainan pengambilan foto saja. Dan bisa dipandang bahwa para penonton yang terdapat sangatlah sedikit.


Jadi bagaimana kalian, apakah kamu masih mudah percaya akan informasi-informasi yg tersebar di dunia internet? Usahakan sebelum anda percaya akan suatu berita atau berita, alangkah baiknya kamu mengecek terlebih dahulu kebenaran berita tadi ya.