Apa Itu Autotomi & Hewan Apa Saja Yang Memiliki Kemampuan Autotomi?

Apa Itu Autotomi & Hewan Apa Saja Yang Memiliki Kemampuan Autotomi?

Apa Itu Autotomi?


Pengertian Autotomi

Autotomi merupakan sebuah mekanisme pertahanan diri dari suatu hewan beserta cara melepaskan atau membuang satu dari atau beberapa bagian tubuhnya bersama tujuan buat mengalihkan perhatian musuh atau predator.

Sehingga hewan yg memiliki kemampuan Autotomi ini memiliki kesempatan buat meloloskan diri dari musuh atau predator yg mengancam.

Hewan Yang Memiliki Kemampuan Autotomi:


Vertebrata


A. Reptil & Amfibi
  • Kadal
  • Salamander
  • Tuatara
  • Tokek
Beberapa jenis binatang di atas mempunyai kemampuan Autotomi Kaudal atau Autotomi bersama melepaskan/memutuskan bagian ekornya.

Ekor yang terlepas ini masih bisa beranjak, layaknya bagian tubuh yg masih utuh. Pergerakan ekor yg sudah putus ini akan mengalihkan perhatian pemangsa.

Sehingga hewan yang memiliki kemampuan Autotomi Kaudal ini bisa melarikan diri.

Hewan-hewan beserta kemampuan Autotomi Kaudal ini biasanya mampu menumbuhkan kembali ekornya selama lebih dari 2 minggu.

B. Mamalia
  • Tikus Berduri Afrika
  • Acomys kempi
  • Acomys percivali
Jenis mamalia yang sanggup melakukan Autotomi mampu dibilang memiliki populasi yg sedikit, kemampuan Autotomi yg dimiliki oleh binatang mamalia ini pula terbilang unik.

Mereka akan melakukan Autotomi dengan cara melepaskan kulit serta bulunya apabila dalam kondisi terancam. Kemudian akan melakukan regenerasi buat menumbuhkan pulang kulit dan rambut.

Avertebrata


A. Moluska

Autotomi terjadi pada beberapa spesies gurita buat bertahan hidup dan buat reproduksi: lengan reproduksi khusus ( hectocotylus ) melepaskan dari jantan selama kawin serta tetap berada di pada rongga mantel betina .
Spesies siput (tanah) di genus Prophysaon dapat mengamputasi sendiri sebagian dari ekor mereka. Ada Autotomi diketahui dari ekor siput laut Oxynoe panamensis di bawah iritasi mekanis persisten.
Beberapa siput laut menerangkan Autotomi. Baik Discodoris lilacina dan Berthella martensi akan tak jarang menjatuhkan semua mantel rok pada saat ditangani, yg mengarah ke Discodoris lilacina juga dianggap Discodoris fragilis .
Para anggota Phyllodesmium akan menjatuhkan sejumlah besar cerata mereka masing-masing, di ujung mempunyai kelenjar lengket besar yg mengeluarkan zat lengket.


B. Crustacea
Kepiting batu autotomik dijalankan sebagai sumber makanan yang mengisi sendiri oleh manusia, khususnya di Florida.
Pemanenan dilakukan beserta mencabut satu atau ke 2 cakar dari binatang hidup serta mengembalikannya ke lautan di mana dia bisa menumbuhkan kembali anggota tubuh yg hilang.
Namun, di bawah kondisi eksperimental, tetapi bersama memakai teknik yang diterima secara komersial, 47% kepiting batu yg ke 2 cakarnya dilepas meninggal sesudah menyatakan, serta 28% cacing amputasi tunggal tewas; 76% korban mati dalam waktu 24 jam setelah melakukan deklarasi.
Terjadinya cakar yg beregenerasi dalam panen ikan rendah; satu studi memperlihatkan kurang dari 10%, [31] dan studi yg lebih baru memberitahukan hanya 13% cakar yang beregenerasi.

Autotomi pasca-panen kaki bisa menjadi kasus pada beberapa kepiting serta lobster perikanan, dan seringkali terjadi apabila krustasea ini terkena air tawar atau air hipersalin dalam bentuk garam kemarau pada nampan pemilahan.
Refleks Autotomi pada krustasea sudah diusulkan sebagai contoh sikap alami yang menimbulkan pertanyaan tentang pernyataan apakah krustasea bisa "merasakan sakit", yg mungkin didasarkan pada definisi "rasa sakit" yg cacat lantaran tidak ada uji yang dapat dipalsukan, baik buat memutuskan atau menolak kebermaknaan konsep pada konteks ini.

C. Laba-Laba
Dalam kondisi alam, laba-laba penenun-orb ( Argiope spp.) Menjalani Autotomi jika mereka disengat bersama tawon atau lebah. Dalam kondisi eksperimental, ketika laba-laba disuntikkan di kaki dengan lebah atau racun tabuhan, mereka melepaskan embel-embel ini.
Tapi, bila mereka disuntik beserta hanya garam, mereka jarang autotomize kaki, memberitahukan itu bukan suntik fisik atau masuknya cairan per se yg menyebabkan Autotomi.
Selain itu, laba-laba disuntik dengan komponen racun yg menyebabkan manusia yang disuntikkan buat menceritakan rasa sakit ( serotonin , histamin , fosfolipase A2 serta melittin ) autotomize kaki, tetapi jika suntikan mengandung komponen racun yang tidak mengakibatkan rasa sakit pada manusia, Autotomi tak terjadi.

D. Lebah
Kadang-kadang pada saat lebah madu (genus Apis ) menyengat korban, stinger berduri tetap tertanam. Saat lebah itu kehilangan air mata, stinger membawa semua segmen distal dari perut lebah, dengan dengan ganglion saraf , berbagai otot, kantung racun , dan akhir saluran pencernaan lebah.
Ruptur perut besar ini membunuh lebah. Meskipun secara luas diyakini bahwa pekerja lebah madu dapat menyengat hanya sekali, ini merupakan kesalahpahaman parsial: meskipun stinger yg berduri sehingga loge di korban kulit , merobek lepas dari lebah perut dan menunjuk ke kematiannya, ini hanya terjadi bila kulit korban cukup tebal, mirip dengan mamalia.
Sengatan lebah madu ratu tidak memiliki barbs, namun, dan tidak autotomize. Semua spesies lebah madu asli memiliki bentuk Autotomi stinger. Tidak terdapat serangga penyengat lainnya, termasuk tabuhan yellowjacket dan lebah madu Meksiko , mempunyai alat menyengat yg dimodifikasi beserta cara ini, meskipun mereka mungkin memiliki sengatan berduri.
Dua spesies tawon yg memakai sting Autotomi sebagai mekanisme pertahanan merupakan Polybia rejecta dan Synoeca surinama.
Bagian endophallus serta cornua alat kelamin lebah madu jantan ( drone ) pula diototomi selama persetubuhan, dan membangun sumbat kawin , yang wajib dimuntahkan oleh alat kelamin drone berikutnya bila mereka pula untuk kawin bersama ratu yg sama. Drone mati pada beberapa mnt sesudah kawin.


E. Echinodermata
pengeluaran organ-organ dalam teripang pada waktu ditekankan, pula merupakan bentuk Autotomi, dan mereka meregenerasi organ-organ yang hilang.

Cara Lengkap Mengembangbiakan Ayam, Dari Pemilihan Pejantan Sampai Penetasan

Cara Lengkap Mengembangbiakan Ayam, Dari Pemilihan Pejantan Sampai Penetasan

Kegiatan berternak ayam merupakan satu dari cara pemanfaatan asal daya yang tersedia di alam yaitu berupa hewan yang dengan nama ayam.

Berternak ayam memiliki banyak manfaat, satu dari manfaat yg paling sering dicari oleh orang banyak merupakan sanggup mendatangkan penghasilan.

Namun buat dapat berternak ayam bukanlah perkara yang mudah. Ada banya tahapan dan persyaratan yang harus di penuhi buat bisa mengambil akibat yang bagus serta berkualitas.

Oleh karena itu, bagi kamu yg masih pemula pada hal berternak ayam, serta ingin mencoba melakukan aktivitas ini. Ikutilah tahapan-tahapan berternak ayam berikut adalah:

Tahap 1 (Pembiakan Ayam)


1. Membangun Kandang Ayam

Sebelum anda memulai membiakan ayam, selalu pastikan bahwa kamu sudah memiliki kandang yg sesuai. Bukan itu admin, pastikan pula bahwa kandang ayam yg kamu untuk mampu menampung beberapa ekor ayam tambahan.

Pikirkanlah matang-matang mengenai pembuatan sangkar ayam ini, sebab kandang ayam akan menjadi kasus besar apabila suatu hari populasi ayam kamu telah bertambah banyak.

2. Merencanakan Jumlah Ayam Jantan

Merencanakan jumlah ayam jantan yg akan dijalankan dalam proses pembiakan ini pula harus di pikirkan secara matang.

Minimal berikanlah 1 ayam jantan buat 10 ekor ayam betina.

3. Pemilihan Ayam Jantan Yang Bagus

Untuk memilih jenis ayam jantan yg bagus, minimal wajib memenuhi beberapa kriteria ini dia:
  • Memiliki warna mata yang bagus
  • Ayam jantan harus sehat serta bebas dari cacat
  • Pilihlah ayam jantan bersama jengger yg bagus
  • Memiliki postur tubuh yg bagus

4. Memulai Pengembangbiakan Di Musim Semi

Anda bisa memulai pengembangbiakan ayam kapan saja anda mau, namun sedikit informasi saja bahwa ayam yg dibiakan pada musim semi biasanya memiliki daya tahan lebih kuat.

Untuk memulai proses pengembangbiakan ini, anda tidak perlu melakukan tindakan-tindakan berlebihan. Anda hanya perlu memasangkan ayam jantan serta betina dikandang saja.

Namun buat menjaga kualitas pembiakan ayam, kamu harus mampu memastikan ayam jantan dan betina mendapat pakan yg cukup dan berkualitas.

Hal ini akan membuat sistem reproduksi ayam menjadi lebih kuat serta stabil.

5. Di Erami Atau Di Inkubator

Sambil menunggu ayam jantan melakukan pembuahan terhadap betina, anda wajib mulai memikirkan proses inkubasi telur.

Apakah kamu akan membiarkan ayam betina buat mengerami telurnya atau melakukannya dengan mesin inkubator.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika anda membiarkan telur dierami betina, maka anda wajib sabar menanti proses pengeraman yang cukup lama.

Namun apabila kamu menggunakan mesin inkubator proses ini akan jauh lebih cepat, namun kamu pula harus menyediakan dana tambahan buat membeli mesin ini.

Tahap 2 (Memilih Telur Yang Akan Ditetaskan)


1. Kumpulkan Telur Secara Bertahap

Setelah ayam betina bertelur, lakukanlah pengumpulan telur tadi secara sedikit demi sedikit, misalnya dua atau tiga kali sehari.

Proses pengumpulan telur ini bertujuan buat memisahkan mana telur yg berkualitas dan mana yg tak.

Proses pengumpulan telur ini harus dilakukan beserta hati-hati guna menghindari kerusakan dalam telur, maka ikutilah cara pengumpulan telur yang benar :
  • Gunakanlah keranjang yg sudah dilengkapi bersama kain lembut, hal ini dilakukan buat menghindari telur pecah. Selain kain kamu pula bisa memakai tumpukan jerami.
  • Perlakukanlah telur sebaik mungkin agar membran telur tak rusak
  • Cuci tangan kamu sebelum mengumpulkan telur, agar telur tidak terkena bakteri.

2. Bersihkan Sarang Telur

Kebersihan sangkar juga harus selalu dijaga agar penyebaran bakteri pada telur sanggup diminimalisir, yg mana hal ini sanggup saja Mengganggu proses penetasan telur.

Disamping kebersihan kandang, kamu pula wajib memperhatikan kebersihan ayam betina yang sedang mengerami telur.

3. Pilih Telur Yang Akan Ditetaskan

Berikut merupakan cara pemilihan telur yg baik serta betul beserta kemungkinan besar telur akan menetas:
  • Jangan pilih telur yg retak
  • Jangan pilih telur yg memiliki cangkang tipis
  • Jangan pilih telur yang mempunyai bentuk tak sesuai
  • Pilihlah telur yang bersih, dan pastikan anda tak mencuci telur yang kotor.
Sebab mencuci telur yg kotor hanya akan menghilangkan pelindung telur alaminya yang mana hal ini akan menciptakan telur tersebut gampang terjangkit bakteri.

4. Menandai Telur

Hal ini sesungguhnya tidak harus dilakukan, namun agar proses pengembangbiakan telur ini menjadi lebih mudah, anda sanggup menandai telur yang berhasil dikumpulkan.

Menandai telur ini dimaksudkan agar kamu bisa tahu kapan telur ini akan menetas. Anda sanggup memberi tanggal dalam pada cangkang telur bersama memakai spidol, ataupun stempel.

5. Simpan Telur

Sebelum masuk pada fase inkubasi, simpanlah telur tersebut selama 7 hari sehabis dikeluarkan oleh induk ayam.
  • Simpan telur dalam suhu 13 derajat celcius
  • Simpan telur dengan bagian yang agak lancip menunjuk kebawah

6. Putar Telur Setiap Hari

Putarlah telur-telur yg telah anda simpan, paling tidak sehari sekali. Hal ini bertujuan agar membran telur tak hanya melekat pada satu letak saja.


A. Menetaskan Telur Dengan Ayam Pengeram

Cara Lengkap Mengembangbiakan Ayam, Dari Pemilihan Pejantan Sampai Penetasan

1. Cari Ayam Betina Pengeram

Jika anda sudah menentukan buat menetaskan telur bersama cara membiarkan telur tersebut dierami oleh ayam betina pengeram, maka pastikan anda telah menerima ayam pengeram yg cocok.

Untuk memastikan bahwa ayam pengeram yg kamu pilih memang sanggup diandalkan buat mengerami telur, kamu bisa mencobanya beserta memakai telur mainan.

Jika pada 24 jam si ayam tadi tidak berkecimpung dari telur tadi, maka sanggup dipastikan bahwa ayam tadi merupakan ayam pengeram yang baik. Dan anda mampu memulai menempatkan telur orisinil buat mulai dierami.

2. Susupkan Telur Kebawah Si Ayam

Silahkan susupkan telur asli yg telah anda siapkan kebawah badan si ayam. Sedikit saran saja, bahwa pada proses penyisipan telur ini akan lebih baik dilakukan pada malam hari.

Jadi ketika ayam pengeram sedang tidur, lakukan penyisipan telur satu persatu.

Perlu di jangan lupa bahwa pada proses ini anda wajib memastikan telur sudah tertutup secara sempurna oleh tubuh ayam pengeram.

Dan ingat pula bahwa ayam pengeram hanya mampu mengerami 6-12 telur saja. Untuk ayam dengan
tubuh kecil sering kali hanya bisa mengerami 6 butir telur saja.

3. Pisahkan Ayam Pengeram Dari Ayam Lainnya

Memisahkan ayam pengeram dengan telur yang dierami dengan ayam lainnya bertujuan agar proses inkubasi ini bisa berjalan beserta betul.

Karena dalam umumnya pencampuran ayam pengeram serta ayam lain malah akan membuat proses pengeraman gagal karena ayam lain mengganggu konsentrasi ayam pengeram ini.

4. Pastikan Kebutuhan Pangan Ayam Pengeram Tercukupi

Menjaga asupan pangan bagi ayam pengeram merupakan suatu kewajiban, apabila tidak ayam pengeram ini akan lemas serta bisa saja ia meninggalkan telur yang ia emari.

5. Biarkan Si Betina Menetaskan Telurnya

Langkah selanjutnya adalah membiarkan ayam betina melakukan tugasnya yaitu menetaskan telur-telur yg terdapat. Anda hanya perlu menunggu 18-21 hari mendatang.

Biasanya telur akan menetas secara bersamaan, namun jika kamu menemukan telur yg tidak menetas, maka anda sanggup memisahkan telur tersebut.

6. Biarkan Si Betina Membesarkan Anak Ayam

Disini tugas utama anda hanyalah memastikan anak ayam serta menerima makanan yg cukup.

7. Tetap Pisahkan Anak Ayam Dari Koloninya

Untuk enam minggu pertama, tetap sisihkan anak ayam dan indukan dari kalangan ayam lainnya. Tujuannya adalah agar anak ayam tak diambil oleh betina lainnya.

Anda pula bisa menyediakan lokasi khusus bagi anak ayam serta induknya, agar mereka tidak bercampur beserta ayam lainnya.

8. Sediakan Air Bersih Dan Makanan Yang Cukup

Sekali lagi selalu pastikan anak ayam mendapat kuliner yg cukup, lantaran memang pakan ini akan mempengaruhi pertumbuhan anak ayam itu nantinya.

Semakin baik serta berkualitas pakan ayam yg anda berikan, maka semakin cepat pertumbuhan anak ayam tersebut.

9. Perkenalkan Anakan ayam Ke Kawanan Ayam Lain

Setelah 6 minggu, kamu telah sanggup menggabungkan anak ayam dengan koloni ayam lainnya. Disini anak ayam akan memulai masa transisinya dan mulai belajar menjadi ayam yg sesuai seperti ayam dalam umumnya.


B. Menetaskan Telur Di Inkubator

Cara Lengkap Mengembangbiakan Ayam, Dari Pemilihan Pejantan Sampai Penetasan


1. Belilah Inkubator

Jika anda menentukan buat menetaskan ayam dalam mesin inkubator, maka anda perlu mengeluarkan uang tambahan buat membeli mesin inkubator ini.

Pastikan juga bahwa mesin inkubator yang kamu beli memiliki kontrol yang mudah.

2. Letakkan Inkubator Diruangan Yang Memiliki Suhu Stabil

Peletakan mesin inkubator pula perlu diperhatikan, kamu wajib menaruh mesin ini pada ruangan bersama suhu yg stabil.

Jangan letakkan mesin inkubator pada tempat yg panas, samping jendela atau dekat pintu.

3. Tandai Telur Yang Belum Siap

Silahkan tandai telur yg telah dikumpulkan sebelumnya, hal ini bertujuan agar anda bisa tahu mana telur yg telah diputar dan mana yang belum.

4. Panaskan Inkubator

Panaskan dahulu mesin inkubator anda selama lebih kurang 1 jam sebelum telur dimasukan. Hal ini dimaksudkan agar suhu inkubator sudah sesuai.

5. Letakkan Telur Ke Inkubator

Kemudian letakkan telur beserta posisi yg lebih lebar berada berada di posisi atas. Sementara bagan yg kecil jangan berada di bawah atau nantinya telur tidak akan berkembang.

6. Putar Telur 5 Hari Sekali

Putarlah telur minimal 5 hari sekali, dimana proses pemutaran ini dilakukan secara hati-hati agar embrio didalamnya tidak rusak.

Lakukan pemutaran telur secara rutin, namun ketika telur akan menetas, jangan lagi memutar telur.

7. Menyinari Telur

Menyinari telur ini dimaksudkan agar anda bisa tahu perkembangan telur-telur tadi. Anda bisa menyinari telur beserta senter pada ruangan gelap.

Dimana posisi telur yang agak lebar berada di atas, lalu sinarilah telur tersebut.

Dalam proses penyinaran ini seharusnya anda mampu melihat urat nadi berwarna merah selesainya masa
inkubasi dimulai.

Dan anda akan melihat perkembangan embrio setelah 7 hari berikutnya. Apabila kamu mendapati telur yang tidak berkembang sehabis 1 minggu, buanglah telur tersebut.

8. Melihat Proses Penetasan Telur

Proses penetasan telur ini akan memakan waktu seharian penuh. Jadi bila kamu sudah memahami kapan waktu telur akan menetas, perbanyaklah memasukkan oksigen kedalam inkubator beserta membuka ventilasinya.

Kemudian perlu diperhatikan bahwa anak ayam yang baru menetas tak memerlukan makan atau minum selama 24 jam. Jadi biarkan saja.

Satu hal lagi yg perlu diperhatikan, bahwa anda tak perlu membantu anakan ayam buat membuka cangkang telurnya. Sebab anakan ayam yg tak mampu membuka cangkang telurnya tidak akan bertahan hingga usia dewasa.

9. Pindahkan Anakan Ayam Ke Tempat Khusus

Setelah anakan ayam menetas, biarkanlah anakan ayam selama beberapa jam di inkubator, lalu sehabis dirasa anak ayam telah kemarau. Silahkan pindahkan ke tempat khusus.

Anda sanggup membeli lokasi khusus buat anakan ayam di toko-toko binatang.

Sediakan pula lampu 40-watt sebagai sumber hangat. Gunakanlah lampu berwarna merah untuk menyembunyikan luka dalam anak ayam, pada akhirnya tidak menambah luka.

Perlu diperhatikan juga dalam peletakan kandang khusus ini, jangan sampai anda meletakkannya disembarang tempat, lantaran bisa saja anak ayam ini akan menerima gangguan (anak-anak, kucing).

10. Selalu Sediakan Air Bersih Dan Makanan

Sediakan kuliner dan minum yg bersih, pastikan juga kamu tidak menempatkan air pada wadah yang dangkal agar anak ayam gampang menjangkaunya dan tak gampang terjebur kedalam wadah.

11. Kenalkan Anakan Ke Dalam Kawanan

Setelah 6 minggu, kenalkan anakan ayam ke kawanan ayam lainnya. Hal ini tentunya agar anakan ayam sanggup bersosialisasi terhadap ayam-ayam lainnya.


Peringatan

  • Bakarlah telur yang tak menetas, agar tak membusuk dan meninggalkan bau.
  • Pastikan buat membersihkan mesin inkubator sebelum serta sesudah masa penetasan, guna menghindari bakteri yang berkembang.
  • Pagari kandang ayam agar ayam-ayam kamu terhindar dari predator. Juga pastikan kandang ayam kamu terkunci ketika malam hari, guna menghindari maling yg berkeliaran.
  • Perlakukan ayam pengeram bersama baik serta lembut, lantaran ayam tadi telah berjasa mengerami telur.